Dr. Ir. Muhammad Najib, M.Sc. Selaku Dubes RI di Madrid, Spanyol mengajak viewer untuk Tur Wisma KBRI dalam unggahan akun Youtube milik KBRI di Madrid. Dalam Video berdurasi 5 menit 50 detik tersebut Dubes RI berkeliling dan menjelaskan ruangan apa saja yang berada di Wisma KBRI di Madrid. Bapak Najib mengatakan akan menjamu Tamu dari Duta Besar Australia untuk Spanyol Sophia Mclntyre disamping itu ia juga memberikan Apresiasi kepada Team yang mempersiapkan jamuan untuk tamu nantinya. Pada saat menjelaskan bagian Kitchen Dubes RI Terkesima dengan baru bergabungnya Alumni Batam Tourism Polytechnic yang mana mampu mencetak Juru Masak yang handal. Nabila Purnomo Alumni angkatan 2016 Mahasiswa Batam Tourism Polytechnic di jurusan Manajemen Kuliner selaku Cook dengan senang hati memperkenalkan dirinya dan menjelaskan apa saja makanan yang akan di hidangkan pada saat lunch dengan 8 Hidangan main course seperti Lontong, Gado-gado, sayur lodeh, ongseng tempeh, rawon hitam dan rawon kuning, ikan cabe hijau dengan dessert Banana fritters yang disajikan dengan gula jawa dan wedang jahe.
Dubes RI mengatakan,”mudah-mudahan kita bisa menyuguhkan menu Indonesia yang disukai dan ini merupakan bagian dari Food Diplomasi dan tamu-tamu seperti ini akan terus menerus. Kita nanti akan mengundang juga sejumlah pejabat Spanyol disamping dari kedutaan negara sahabat, tamu selanjutnya yang akan datang Sekjen UNWTO (world tourism organization) yaitu Taleb Rifai.” Yang kantornya juga bermarkas di Spanyol.
Apa itu Food Diplomasi atau Gastrodiplomasi?
Gastrodiplomasi adalah teknik berdiplomasi, istilah ini pertama kali diungkapkan oleh Paul Rockower seorang gastronom1 lulusan University of Southern California yang kini bekerja sebagai seorang konsultan internasional yang membantu negara-negara untuk membuat sebuah merek kuliner bangsa yang efektif.2 Rockower menyatakan bahwa gastrodiplomasi merupakan “the best way to win hearts and mind is through thestomach” [cara terbaik untuk memenangkan hati dan pikiran adalah melalui perut].3 Menurut Rockower, penggunaan gastrodiplomasi secara formal bisa menjadi program resmi pemerintah yang digunakan untuk mengenalkan makanan khas negara sebagai tujuan dari diplomasi suatu negara.4 diplomasi yang melibatkan hubungan dua arah yang mencapai tujuannya dengan mempengaruhi hati dan pikiran masyarakat asing.5