Merebaknya coffeeshop di tanah air turut didukung oleh pergeseran tren yang berdampak pada eksistensi dan kemajuan industri kafe. Lantas, apa saja tren coffeeshop masa kini yang wajib diketahui oleh para pegiat kafe?
Coffeeshop atau kafe dapat dikategorikan sebagai suatu tempat yang melekat dengan generasi muda. Baik pagi, siang, ataupun malam, mayoritas kaum muda memilih kafe sebagai destinasi untuk melakukan berbagai aktivitas. Hal ini tentu tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah pergeseran gaya hidup dan tren di sana, yang berakibat pada meningkatnya kebutuhan generasi muda akan kafe.
Melihat peluang tersebut, tidak sedikit pelaku usaha yang mulai merambah dan mencoba peruntungan di industri kafe. Alhasil, industri ini pun mempunyai persaingan yang cukup ketat.
Karenanys, setiap pelaku usaha dan pekerja profesional perlu mengetahui tren coffeeshop masa kini agar dapat menghadapi persaingan dan meraih perhatian calon pengunjung. Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Tren Coffeeshop : tidak sekadar tempat makan dan minum
Sekitar lima hingga sepuluh tahun yang lalu, aktivitas pengujung di kafe memang hanya terbatas pada kegiatan makan dan minum. Namun, hal tersebut menjadi kurang relevan di masa sekarang.
Dulu, kegiatan mengetik dan menatap layar laptop bukanlah hal yang lumrah untuk dilakukan di kafe. Sebaliknya, sekarang orang-orang justru menjadikan kafe sebagai tempat untuk bekerja dan belajar.
Dulu, kafe memiliki pelanggan dengan kelompok-kelompok kecil berjumlah 2 hingga 3 orang. Sementara sekarang, kita dapat menemukan gerombolan anak muda yang asik mengobrol dan bercengkerama di sudut-sudut kafe.
Fenomena di atas merupakan gambaran nyata betapa industri kafe masa kini telah mengalami perubahan yang cukup signifikan, khususnya terkait pola konsumsi generasi muda.
Jika ditelisik lebih dalam, pola konsumsi ini erat kaitannya dengan motif dan kepentingan yang bersifat personal. Salah satunya adalah kafe sebagai aktualisasi gaya hidup dan sarana untuk membangun kehidupan sosial atau yang kita kenal dengan istilah ‘nongkrong’ atau meet up.
Bagi generasi muda masa kini, ‘nongkrong’ di kafe telah menjadi suatu budaya populer dimana mereka tidak hanya membeli makanan dan minuman, tapi juga membeli nilai-nilai prestise dari budaya ‘ngafe’ tersebut.
Aktualisasi diri melalui kegiatan ‘ngafe’ pun tidak dapat dipisahkan dari kehadiran media sosial sebagai wadah untuk menampilkan eksistensi. Contohnya, kamu pasti sering melihat Instagram Story teman-temanmu yang sedang nongkrong di kafe, kan? Atau kamu mungkin senang memposting foto makanan atau minuman yang kamu pesan saat berada di kafe? Nah, hal ini merupakan wujud pengungkapan eksistensi diri melalui media sosial.
Dari penjelasan di atas, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari sebagai pelaku bisnis maupun calon pekerja di industri kafe, yaitu:
1. Desain dan suasana kafe harus Instagramable
Industri kafe masa kini tidak dapat berfokus pada menu makanan saja, tapi juga keseluruhan suasana dan penampilan, termasuk estetika gedung atau bangunan kafe. Hal ini tentunya akan membuat para pengunjung merasa nyaman dan betah berada di kafe.
Cafe Brick Jogja mengusung konsep ala Eropa
Sumber : Instagram
Menjawab kebutuhan tersebut, berbagai kafe berlomba-lomba untuk membuat konsep kafe yang unik dan menarik. Salah satunya adalah Cafe Brick Jogja, sebuah kafe yang mengusung konsep vintage ala Eropa yang dilengkapi dengan beraneka menu kuliner khas Eropa. Kafe yang satu ini menawarkan banyak spot foto Instagramable yang tentunya akan disukai oleh generasi muda.
IndoDiner dengan eksterior bak bus tingkat
Sumber : Instagram
IndoDiner, kafe Instagramable yang terletak di Jakarta Utara ini memiliki desain eksterior bak bus tingkat yang sedang parkir. Sedangkan pada bagian interiornya, kafe ini mengadaptasi konsep diner ala Amerika dengan setiap sudut yang Instagramable.
2. Tren Coffeeshop menuntut adanya fasilitas pendukung
Selain konsep dan desain yang estetik, kafe juga harus dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang dapat meningkatkan kenyamanan para pengunjung. Mulai dari pendingin ruangan, Wi-Fi, sarana kebersihan yang memadai, hingga sarana permainan, seperti UNO Stacko, Scrabble, Karambol, atau Monoply.
3. Menu dan tampilan hidangan yang estetik
Saat ini, estetika hidangan tidak kalah pentingnya dengan cita rasa yang lezat. Hal ini berkaitan dengan pola perilaku pengunjung yang senang membagikan kegiatan atau momen melalui media sosial. Dengan tampilan hidangan yang estetik, bisnis kafe akan mendorong para pengunjung untuk memasarkan kafe pada akun media sosial pengunjung.
Nah, itu dia tren coffeeshop masa kini yang dapat kamu jadikan wawasan untuk membangun bisnis atau bekerja sebagai tenaga profesional di industri kafe. Dengan kepekaan dan kepedulian terhadap tren dan kebutuhan pengunjung, kamu akan dapat bersaing dan meraih banyak pengunjung setia.
Ingin menjadi pengusaha kafe atau pekerja profesional di industri kuliner dan hospitality? Yuk, raih kesempatan dan jadilah mahasiswa hospitality bersama Batam Tourism Polytechnic! Kunjungi website BTP dan lakukan pendaftaran dengan klik di sini!