Sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi S2 Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata melaksanakan Temu Wicara tentang Destinasi Wisata Berbasis Masyarakat di lokasi sarpras Dusun I Kp. Margosari RT 002 RW 001 Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong Lagoi Kabupaten Bintan dan studi lapangan ke Yayasan Ekowisata Tunas Harapan (YETHAS) Teluk Sebong Lagoi yang mengelola wisata mangrove Sungai Sebong.
Pada kegiatan pertama yaitu temu wicara di Desa Ekang Anculai yang langsung dipimpin oleh Kepala Desa Bapak Zaili Adi, dihadiri berbagai komponen mulai dari BUMDES Ekang Anculai, POKDARWIS, POKTAN, Karang Taruna, Tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perwakilan dari Ibu-ibu PKK Desa Ekang Anculai. Dari bincang -bincang tersebut berbagai masukan dari diskusi adalah perlu dilakukan identifikasi dan pemetaan (mapping) potensi yang ada di Dusun I, Dusun II dan Dusun III Desa Ekang Anculai. Selain itu desa Ekang telah memiliki obyek wisata Ekang Mangrove Park yang bekerjasama dengan Desa Wisata Ekang Anculai atau D Bamboo
Pemerintah Desa Ekang Anculai telah memulai membuat wisata pada 2019 di Dusun I Kp. Margosari RT 002 RW 001 Tahap awal membuat rumah pohon dan dilanjutkan pada tahun 2020 membangun fasilitas-fasiltas yang dapat dinikmati oleh para pengujung untuk dapat menghilangkan lelah, arena anak bermain, berfoto dengan memanfaatkan pepohonan yang menjadikan alam terasa sejuk. Dan wisata ini akan dikelola oleh BUMDes walau wisata ini belum diresmikan sudah banyak masyarakat mengunjungi tempat ini untuk bermain dan berfoto.
Melanjutkan perjalanan ke Desa Sebong Lagoi, kunjungan dilakukan ke staging area yang merupakan lokasi tour Destinasi wisata mangrove yang dikelola oleh Yayasan Ekowisata Tunas Harapan (Yethas) yang setelah pandemic telah bangkit kembali. Yayasan Ekowisata Tunas Harapan Sebong Lagoi YETHAS merupakan operator wisata mangrove yang telah mengantongi izin dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan dan merupakan pengusul dari kebijakan dana kontribusi yang diterapkan Komite Pengawasan Pengelolaan Wisata Hutan Bakau (Mangrove Toure) Lagoi dimana melalui dana itulah masyarakat dapat merasakan kesejahteraan serta alam di sekitar Sungai Sebong Lagoi juga terjaga dan terlestarikan.
Dalam temu wicara tersebut Dr. Widi Hardini., BSc MA yang menjadi narasumber menyampaikan bahwa tidak mudah dalam pengelolaan suatu destinasi berbasis masyarakat terutama apabila destinasi tersebut sudah terlihat potensinya sehingga seringkali menjadi ajang rebutan. Manager YETHAS, Riouna Caroline Panson menyampaikan bahwa demikian adanya namun dijelaskan pula bahwa “Kebijakan menetapkan dana kontibusi sangat menguntungkan semua pihak. Bahkan tamu dan pekerja juga dijamin asuransi keselamatannya,” Bincang-bincang Pariwisata ini diharapkan dapat menjadi kontribusi pemikiran kepada pengelola destinasi wisata berbasis masyarakat dalam mengopimalkan destinasinya.