Prodi Room Division Management, Politeknik Pariwisata Batam menyelenggarkan Cross-Training oleh Prodi Hospitality & Room Management. Tujuannya antara lain Pengetahuan/Knowledge, Perilaku/Attitude dan Kemampuan/Skill. Program Cross Training ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa/i yang sedang berada di semester 6
program studi Hospitality & Room Management.
Diharapkan Cross Training Front Liner ini fokus pada kebutuhan hotel. Oleh karena itu, secara tidak langsung Cross-Training ini menunjang tercapainya target hotel dan dijadikan tolok ukur dalam memperoleh tenaga kerja berkualitas. Waktu dan Tempat pelaksanaan yaitu pada
Hari/ Tanggal: Senin – Jumat, setiap Minggu Praktikum.
Tempat Pelaksanaan: Hotel yang telah ditunjuk oleh Prodi sebagai Tempat
Pelatihan (Planet Holiday Hotel, Pacific Hotel, Swiss-Bel Hotel, Fave Hotel Nagoya, Aston Hotel).
Penyelenggara Kegiatan Pelatihan ini diselenggarakan oleh Program Studi Hospitality & Room Management di bawah Politeknik Pariwisata Batam yang bekerja sama dengan
Hotel-Hotel di Batam yang telah ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan praktikum.
Untuk tahap I periode 6 s/d 10 Maret, mahasiswa yang melaksanakan Cross Training Front liner tersebut adalah Mh. Farid Rois Rosyadi yang mendapat tempat di Planet Holiday Hotel, lalu Suci Kintani Izzumi Setiawan di Pacific Hotel selanjutnya Danang Suto Wijaya yang berkesempatan melaksanakan Cross Training di Swiss-Bel Hotel, lalu ada Siti Nurhasanah di Fave Hotel Nagoya dan juga ada Siti Zubaidah di Aston Hotel Batam.
Untuk tahap 2 periode 20 hingga 24 Maret 2022 kesempatan Cross Training Front Liner untuk Valensia Devinsa Andriyatno dilaksanakan di Planet Holiday Hotel, ada pula Rahel Natasya Sagala yang melakukan cross trainingnya di Pacific Hotel, terdapat pula mahasiswa atas nama Nur Asikin di Swiss-Bel Hotel dan selanjutnya Firstyandi Farhan Daffa di Fave Hotel Nagoya serta Siti Khoriatul Mabruroh yang melakasanakan kegiatan Cross Training di Aston Hotel.
“Pelatihan Cross-Training Front Liner ini dilaksanakan dengan metode Coaching.
sebuah metode dimana partisipan nantinya akan dipasangkan dengan karyawan
lain yang sudah lebih berpengalaman. Karyawan lain ini disebut sebagai coach, dan pada prosesnya, para coach ini berperan untuk memberikan bimbingan dan saran supaya partisipan (yang bisa juga disebut sebagai coachee) dapat melakukan pekerjaannya dengan baik“ tutur Plt Ketua Prodi RDM, Supardi SPd.MM.