Selama dua hari, pada Selasa tanggal 2 November 2021 dan Rabu 3 November 2021 Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, melakukan kegiatan launching Mahasiswa Peduli Stunting dan penandatangan kerjasama terkait peningkatan program KB dan stunting serta seminar Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan melibatkan Politeknik Pariwisata Batam juga Universitas se-Kepri ikut serta dalam mensukseskan gerakan tersebut. Persetujuan penandatangan keterlibatan para perguruan tinggi sudah dilaksanakan pada hari jumat 22 oktober 2021 di kantor walikota Batam.
Dalam seminar tersebut Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG menjelaskan pencegahan stunting, factor penyebab, ciri-ciri dan dampak masalah. Beliau juga mengatakan kehamilan harus direncanakan dengan baik. Kehamilan yang berencana akan menekan prevalensi stunting di Indonesia. Anak-anak yang lahir stunting merupakan kesalahan anak muda.
Pertumbuhan anak tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga tinggi. Pasalnya, tinggi badan anak termasuk faktor yang menandai stunting dan menjadi penanda apakah nutrisi anak sudah tercukupi atau belum. Lalu, apa itu stunting dan apa penyebabnya?
Apa itu stunting?
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Mudahnya, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.
Banyak yang tidak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan tubuh si kecil. Hanya saja, perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu stunting, sedangkan anak stunting pasti terlihat pendek.
Anak masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD). Terlebih lagi, jika kondisi ini dialami anak yang masih di bawah usia 2 tahun dan harus ditangani dengan segera dan tepat
Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar normal merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama. Hal tersebut yang kemudian membuat pertumbuhan tinggi badan anak terhambat sehingga mengakibatkan dirinya tergolong stunting.
Pemko Batam berkomitmen untuk dapat menyelesaikan permasalahan stunting dan menargetkan Kota Batam bebas stunting pada 2024 mendatang.
Pada hari kedua Rabu 3 November 2021, Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, menuju lokasi launching 28 Kelurahan Bebas Stunting Binaan Perguruan Tinggi dan Mitra kerja, Pertemuan dengan Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam, melakukan pembinaan kepegawaian di kantor perwakilan BKKBN Kepri Batam Center dan di jadwalkan akan melakukan pertemuan dengan melakukan pertemuan dengan Walikota Batam Muhammad Rudi.