BTP, BATAM – Terpuruknya perekonomian Kepri saat ini, mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah pusat. Bahkan pemerintah berharap Kepri mampu menggali potensi lain untuk mengembalikan stabilitas perekonomian yang pernah dialami.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur menilai sudah saatnya Kepri mengembangkan pariwisata, terlebih Batam yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara (Wisman) karena keindahan dan letak geografisnya yang sangat mendukung.
“Pemerintah mendukung penuh upaya Pemprov Kepri, BP Batam dan Pemko Batam menggenjot kunjungan wisman, sehingga para pelaku usaha bidang pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian di Kepri,” kata Asman Abnur saat membuka Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic (BTP), Kamis (23/11/2017) di Batam.
Meski pencapaian kunjungan wisatawan di Kepri hingga September 2017 baru terealisasi 1,4 juta orang dari target 2,2 juta orang, angka tersebut sudah lumayan baik jika dilihat dengan terpuruknya perekonomian Kepri saat ini.
“Tidak salah jika pariwisata di Kepri terus digenjot untuk peningkatan perekonomian di Kepri itu sendiri. Karena Kepri merupakan daerah kepulauan yang memiliki banyak kelebihannya, baik dari wisata baharinya hingga budaya dan adat istiadatnya. Dan yang terpenting, alamnya juga sangat menakjubkan,” kata Arman Abnur menjelaskan.
Senada juga diungkapkan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar ASEAN Kementerian Pariwisata yang mengaku Kepri memiliki destinasi wisata yang luar biasa.
“Mulai dari potensi alam, laut, budaya dan sejarah, Kepri sangat luar biasa dan hal ini yang dapat menarik kunjungan wisatawan, lokal maupun mancanegara,” katanya.
Perlu disadari, sambung Rizki wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Kepri, yakni wisatawan asal Singapura dan Malaysia, selanjutnya diikuti dari India, Korea, Jepang dan beberapa wisatawan dari Asia Tenggara lainnya.
“Bahkan di tahun 2016 lalu untuk wisatawan Singapura dan Malaysia yang datang ke Batam rata-rata 614 ribu wisatawan Singapura dan 605 ribu wisatawan Malaysia,” terangnya
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merekomendasikan pengembangan pariwisata untuk mengangkat kembali perekonomian Kepri.
Menurut Analis Keuangan BI Kepri, Wahyu Setyoko sepanjang 2016 lalu pariwisata Kepri masih bisa diandalkan meski ada beberapa hal perlu perbaikan atau peningkatan.
Pertama yaitu dari segi objek wisata. Karena berdasarkan hasil penelitian BI Kepri di tahun 2016, kunjungan wisatawan masih seputar pelaksanaan meeting, incentive convention and exhibition (MICE).
“Berdasarkan hasil survei, wisata utama MICE. Berlibur masih rendah dari MICE,” kata Wahyu.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa tamu domestik masih lebih banyak dari wisatawan mancanegara (wisman).
Perbandingannya sebesar 60 : 40. Masalah lain dari pariwisata Kepri adalah lama kunjungan rendah dan rata-rata hanya dua hari, maksimal tiga hari, sejalan dengan waktu rata-rata pelaksanaan MICE.
“Long stay belum ada. Length of stay ini juga perlu dibenahi. Perlu atraksi, event yang sudah terschedule dengan jelas, promosi jangan dilakukan mendadak, harus jauh hari sebelumnya,” terang Wahyu.
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat juga perlu dilakukan. Seni budaya melayu, rumah panggung tepi pantai, kuliner khas daerah biasanya menjadi incaran turis ketika berkunjung ke Kepri. Masyarakat harus sadar bahwa pariwisata bisa menjadi sumber pendapatan.
“62 persen wisman telah datang ke Kepri lebih dari dua kali. Alasannya murah, urusan bisnis, indah, dan keramahan masyarakatnya. Meski hanya 14 persen tapi keramahan masyarakat ini juga jadi suatu hal yang diperhitungkan wisatawan,” terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar menambahkan kedepan pihaknya akan menggelar pariwisata Internasional, karena kepri memiliki destinasi wisata yang cukup bagus.
Mulai di kawasan wisata Lagoi (Bintan), Camp Vietnam (Batam), kawasan resort Nongsa (Batam), Pulau Penyengat (Tanjungpinang), Pulau Bawa, Pulau Menjalin (Anambas) Pulau Senoa (Natuna) dan beragam destinasi lainnya.
“Bahkan Pulau Bawa keindahannya tidak kalah dengan keidahan yang ada di Raja Ampat, hanya saja alat tranfortasi kesana yang belum memadai, makanya dengan dukungan Menpar dan Menpan RB ini, 2018 pariwisata Kepri meningkat,” kata Buralimar.
Begitu juga dengan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo yang mengaku untuk mendukung peningkatan pariwisata di Batam, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mendatangkan grup Band dari luar untuk konser di Batam.
“Namun untuk dalam waktu dekat ini, kami akan menlaksanakan even maraton, carnival dan badminton, dan beberapa negara ASEAN sudah menyatakan kesediannya untuk ikut dalam iven ini,” katanya.
Apalagi, tambahnya Batam memiliki lima pelabuhan Internasional dan satu Bandara Internasional. Hal ini merupakan modal pendukung untuk suksesnya pariwisata di Batam khususnya dan Kepri umumnya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang jug ahadir dalam kegiatan Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic mengaku sektor pariwisata kini menjadi salah satu sektor unggulan di Batam setelah industri manufaktur dan galangan kapal (shipyard) lesu akibat dampak dari ekonomi global belum lama ini.
“Makanya bersama-sama dengan BP Batam kami tingkatkan pariwisata, mulai dari menyelanggarakan even lokal, nasional hingga internasional,” katanya.
Untuk Batam sendiri, selain meperbaiki destinasi pariwisata yang ada di Batam, tranfortasi dan infrastruktur juga terus dipernaiki. Terutama jalan yang merupakan akses utama untuk pencaopaian ke lokasi-lokasi pariwisata yang ada di Batam ini.
“Makanya kami menggenjot benar sektor pariwisata ini agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam. Kami optimis, kunjungan wisman 1,7 juta terealisasi hingga akhir tahun nanti, karena seperti biasa membludaknya kunjungan wisman tren di akhir tahun, karena bersamaan dengan masuknya musim liburan,” katanya menjelaskan.
Tidak saja Menpan RB dan Asisten Deputi Pengembangan Pasar ASEAN yang hadir, bahkan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Kepala BI Kepri, Presiden APIEM dari Leeds University UK Ingris juga hadir dalam kegiatan Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic (BTP) ini.
(sumber: kompas)