Melengkapi pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Lingga, 2(dua) orang dosen Politeknik Pariwisata Batam yakni Ibu Rosie Oktavia Puspita Rini.,MM.Par dan Bapak Eryd Saputra.,MSc.MM menjadi pemateri dari tanggal 6-7 Agutsus 2024
Hari ke 2 dengan materi membangun kelembagaan pengelolaan desa wisata, pengembangan dan pengelolaan produk pariwisata berbasis masyarakat dipaparkan oleh Pak Eryd yang memiliki kompetensi di bidang perencanaan dan pengembangan wilayah
Pentingnya kelembagaan yang kuat dan terstruktur untuk mendukung pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa kelembagaan yang baik tidak hanya memudahkan koordinasi antar pihak, tetapi juga menjadi fondasi dalam menjaga kualitas dan konsistensi layanan pariwisata yang ditawarkan.
Selain itu pengembangan produk pariwisata berbasis masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan desa wisata. Kterlibatan aktif masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan produk pariwisata tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga mendorong rasa memiliki dan keberlanjutan dari program-program yang dijalankan.
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari perwakilan desa dan penggiat pariwisata lokal, terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan. Mereka berdiskusi aktif dan berbagi pengalaman mengenai tantangan serta peluang dalam mengembangkan desa wisata di daerah masing-masing.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis bagi para peserta, sehingga dapat mengimplementasikan strategi yang efektif dalam mengelola dan mengembangkan desa wisata di wilayahnya masing-masing.
Sementara pada hari ke 3 Ibu Rosie berkesempatan untuk sharing dengan peserta tentang pengelolaan desa wisata berdaya saing dan berkelanjutan sekaligus praktek lapangan serta evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di desa Resun, desa peraih nominasi 50 besar ADWI tahun 2022 dan 2023.
Selama praktek lapangan di Desa Resun, peserta pelatihan diajak untuk melihat langsung bagaimana konsep-konsep yang telah dipelajari diterapkan di lapangan. Desa Resun, yang telah berhasil meraih nominasi ADWI selama dua tahun berturut-turut, menjadi contoh nyata bagaimana desa wisata dapat berkembang pesat melalui pengelolaan yang baik
Setelah sesi lapangan, dilakukan evaluasi pembelajaran untuk mengukur sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat dipahami dan diaplikasikan oleh peserta. Evaluasi ini juga menjadi sarana bagi peserta untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.
Kegiatan pada hari ketiga ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi peserta dalam mengelola desa wisata Dengan pengetahuan dan praktik yang telah diperoleh, para peserta diharapkan mampu menciptakan desa wisata yang menarik, Dua obyek wisata yang mencuri perhatian adalah wisata petik salak dan air terjun resun yang dikelola oleh POKDARWIS memberikan contoh best practices yang nyata . ( eam)
Deras mencecah air terjunnya
Alamnya indah sungguh mempesona
Sungguh menawan desa resun , pesona Lingga
Jadikan potensi berdaya dan berhasil guna