

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan mahasiswa, Batam Tourism Polytechnic (BTP) bekerja sama dengan Kansa Public Speaking School mengadakan seminar bertajuk “Beyond the Books: Kesehatan Mental dan Relationships Sehat yang Perlu Dipahami Mahasiswa”. Acara ini berlangsung di Auditorium Vitka pada Selasa, 25 Februari 2025, dan dihadiri oleh mahasiswa semester 2 dan 4.
Hadir dalam acara ini Wakil Direktur III BTP, Eva Amalia, S.H., M.Si, Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Miratia Afriani, MH, serta Kasubag Kemahasiswaan dan Alumni, Drs. Baktivillo Sianipar, M.Tr.Par.. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kampus dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa sebagai bagian dari kesejahteraan akademik dan sosial mereka.
Seminar ini menghadirkan pembicara dari Khansa Public Speaking School yang secara interaktif mengajak peserta seminar untuk memahami bagaimana membangun hubungan yang saling mendukung, menghindari hubungan toksik, serta mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif.
Dalam seminar ini, para mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik, ekspektasi sosial, serta tantangan pergaulan yang semakin kompleks di era digital. Materi yang disampaikan menyoroti pentingnya membangun hubungan yang sehat, mengenali tanda-tanda stres, serta strategi mengelola tekanan agar tidak berujung pada gangguan kesehatan mental yang lebih serius.
NAMHS (Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey) 2022: Menemukan bahwa 1 dari 3 remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. 2,45 juta remaja didiagnosis dengan gangguan mental: Angka ini menunjukkan bahwa ada jumlah yang signifikan dari remaja yang mengalami gangguan mental yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Hanya 10,4% dari anak muda yang mengalami depresi yang mencari pengobatan. Data Kemenkes menyebutkan bahwa gen Z yang tidak mendapatkan penanganan depresi dengan baik akan menimbulkan permasalahan sosial yang lebih tinggi, seperti penyakit semakin parah, bunuh diri, penggunaan zat-zat terlarang, dan lainnya.
Risiko gangguan kesehatan mental pada remaja dapat meningkat karena krisis identitas, persepsi keliru dari media sosial, dan tekanan dari lingkungan sekitarnya. Tanda-tanda masalah kesehatan mental pada remaja yang harus diwaspadai adalah kesulitan mengendalikan emosi, perubahan perilaku, menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan rasa percaya diri, prestasi menurun, gangguan makan dan tidur, dan gangguan fisik.
“Hubungan yang sehat sebagai bagian dari kesehatan mental tidak hanya tentang cinta atau persahabatan, tetapi juga bagaimana kita saling menghargai, membangun kepercayaan, dan menjaga batasan yang baik,” Dalam sesi diskusi, peserta diberikan wawasan tentang ciri-ciri hubungan yang sehat dan tidak sehat, dampak dari hubungan toksik, serta cara mengatasi konflik dalam hubungan secara bijak. Selain itu, terdapat sesi interaktif di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi langsung dari para ahli.
Antusiasme peserta terlihat tinggi, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta pengalaman yang dibagikan. Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dalam membangun hubungan yang positif dan mendukung kesejahteraan mental serta emosional mereka.
Dengan diadakannya seminar ini, Politeknik Pariwisata Batam berkomitmen untuk terus memberikan edukasi terkait pentingnya hubungan yang sehat sebagai bagian dari kesejahteraan hidup mahasiswa.
Kontributor: Amelia Teresa