


Batam, 7 April – Dalam rangka memperkaya pemahaman terhadap keberagaman budaya lokal, mahasiswa semester II Politeknik Pariwisata Batam melaksanakan kunjungan edukatif ke Museum Raja Ali Haji di Batam Center. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Pemahaman Lintas Budaya, .
Melalui kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengenai sejarah Kesultanan Riau-Lingga , tetapi juga mengeksplorasi akar budaya kuliner Melayu sebagai warisan penting dalam identitas budaya setempat. Pengetahuan tentang kuliner tradisional—seperti penggunaan rempah-rempah khas, teknik memasak tradisional, hingga filosofi di balik sajian makanan—menjadi bagian integral dalam memahami karakter budaya masyarakat Melayu.
Pihak museum memberikan wawasan mengenai pengaruh budaya India, Arab, dan Tiongkok dalam pembentukan kuliner Melayu, yang dapat terlihat dalam hidangan seperti nasi dagang, otak-otak, lemang, dan kue tradisional lainnya. Mahasiswa diajak merefleksikan bagaimana makanan bukan sekadar konsumsi, tetapi juga sarana komunikasi budaya yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong, penghormatan terhadap tamu, serta spiritualitas.
“Pemahaman terhadap akar budaya kuliner menjadi penting bagi mahasiswa pariwisata, karena makanan adalah bagian utama dari pengalaman wisata budaya,” ungkap Eva Amalia MSi dosen pengampu mata kuliah tersebut. Kunjungan ke Museum ini kemudian ditindaklanjuti dengan Laporan Kunjungan yang berisi observasi dan analisa dari pemahaman tentang lintas budaya.
Kegiatan ini sejalan dengan visi Politeknik Pariwisata Batam dalam membentuk lulusan yang tidak hanya profesional dan terampil, tetapi juga memiliki wawasan budaya yang mendalam dan kemampuan untuk mengapresiasi keberagaman budaya, termasuk melalui aspek kuliner yang menjadi daya tarik utama destinasi wisata
Kontributor : Amelia Teresa