Buku yang digagas oleh Tim yang di’gawangi’ oleh Bapak Miftahul Choiri , Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah (KEKDA) BI Perwakilan Kepulauan Riau dan Prodi Manajemen Kuliner , Politeknik Pariwisata Bata ini dimulai pada bulan Oktober 2023 melalui proses yang mendetail mulai hingga pada bulan Desember 2023 tahapan lay out, design dan proof reading diselesaikan. Tidak tanggung-tanggung , Gubernur BI Perry Warjiyo, Kepala BI Perwakilan Kepulauan Riau, Suryono, Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad, Ketua Penggerak PKK Kepri Hj.Dewi Kumalasari serta tentu saja Ketua Badan Pembina Yayasan VITKA H.Asman Abnur menorehkan Kata Sambutan pada buku tersebut.
Buku yang mendapatkan Sekapur Sirih Preview dari Pakar Kuliner Nusantara, yaitu Chef William Wongso yang memang terlibat pada rentetan kegiatan sebelumnya yakni MURI dan Talk Show Tentang Cabai Kering & GNPI Juli 2023 lalu ini di launching pada Sabtu 18 Mei 2024 bersamaan dengan Literacy Festival yang diselenggarakan di Auditorium Vitka.
Buku yang disusun sebagai upaya mengenalkan serta melestarikan khazanah Masakan Melayu Kepulauan Riau menggunakan cabai kering. Sebuah langkah memanfaatkan komoditas cabai merah yang sangat fluktuatif, dan terobosan dalam teknologi pangan. Satu upaya mengendalikan inflasi dengan memadukan cabai kering dengan masakan Melayu, tanpa menghilangkan esensi rasa pedas yang menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia
Ketua Prodi Manajemen Kuliner, Rosie Oktavia Puspita Rini menyampaikan “ Inovasi dan sinergi Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau bersama Politeknik Pariwisata Batam khususnya Prodi Manajemen Kuliner, dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 ini, diharapkan mampu mengendalikan inflasi, sekaligus memberikan alternatif kepada masyarakat terhadap cabai segar untuk menciptakan olahan masakan “
Keterlibatan keseluruhan dosen Prodi Manajemen Kuliner serta beberapa mahasiswa terpilih dan Tim Kontributor dari BI Kepri mulai dari proses cipta resep, olahan dan tata hidang hingga penulisan, lay out dan proof reading menyempurnakan Buku yang diharapkan akan menjadi pemicu untuk menggarap buku kolaborasi dengan BI masih dengan tema Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)
Inovasi dan sinergi Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau bersama Politeknik Pariwisata Batam khususnya Prodi Manajemen Kuliner, dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 ini, diharapkan mampu mengendalikan inflasi, sekaligus memberikan alternatif kepada masyarakat terhadap cabai segar untuk menciptakan olahan masakan pedas.
Ragam kuliner Melayu jadi kekayaan serta kebanggaan bagi masyarakat Kepulauan Riau, dan telah lama dikenal luas seantero nusantara. Sebut saja ikan asam pedas, otak-otak, luti gendang, kempurun, lendot, dan masih banyak lagi. Khazanah Masakan Melayu Kepulauan Riau dikenal tidak hanya karena keunikannya saja, tetapi juga karena banyak menggunakan rempah-rempah, termasuk cabai merah.
Namun, karena kondisi supply (suplai) dan demand (permintaan) yang tidak berimbang, cabai merah kerap menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di Indonesia. Hal yang terjadi lantaran permintaan cabai merah yang tinggi tidak dapat diimbangi oleh hasil produksinya. Lebih lagi sifatnya yang cepat tidak segar dan tidak dapat diawetkan dengan metode pembekuan, jadi faktor lain mengapa cabai merah turut menyumbang inflasi.
Kehadiran buku menjadi bagian dari komitmen BI untuk selalu hadir di berbagai lapisan masyarakat termasuk institusi pendidikan seperti BTP. Ke depan, Bank Indonesia Kepulauan Riau secara konsisten akan terus berinovasi dan bersinergi dengan berbagai pihak guna mengendalikan inflasi serta berkontribusi nyata pada perekonomian daerah. Semoga sinergi dan kolaborasi ini akan berkelanjutan di masa yang akan datang ! (eam)