Sebuah acara penting yang penuh inspirasi dan wawasan diadakan di Auditorium Vitka, Batam Tourism Polytechnic (BTP), pada Sabtu, 7 Desember 2024. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, H. Abdul Kadir Karding, S.Pi., M.Si., hadir sebagai pembicara utama dalam kuliah umum yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. Kuliah umum ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting dan diikuti oleh ratusan mahasiswa serta civitas akademika BTP dan ITEBA yang ingin memperluas pengetahuan mengenai isu pekerja migran dan pendidikan vokasi.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Pembina Yayasan Vitka, Bapak Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Menteri Karding, yang telah meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para mahasiswa. “Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Kuliah umum ini bukan hanya kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar tentang perlindungan pekerja migran, tetapi juga untuk menggali wawasan mengenai peran penting pendidikan vokasi dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja,” ujarnya.
Sebelum acara dimulai, Menteri Karding beserta rombongan juga diajak berkeliling kampus Batam Tourism Polytechnic oleh pihak yayasan dan pengelola kampus. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat lebih dekat fasilitas yang tersedia di kampus, serta berdialog dengan para dosen dan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan vokasi dalam membekali keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Kehadiran Menteri Karding di kampus ini juga mempertegas komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang dapat mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Kuliah umum dimulai dengan pemaparan dari Menteri Karding mengenai pentingnya penciptaan ekosistem vokasi yang terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para lulusan pendidikan vokasi adalah minimnya daya serap tenaga kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Pendidikan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menyadari bahwa memilih kampus yang memiliki daya serap kerja yang tinggi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap mahasiswa,” tegas Karding.
Menteri Karding juga menjelaskan bahwa pekerja migran Indonesia tidak hanya membawa keterampilan teknis saat bekerja di luar negeri, tetapi juga memiliki peran penting dalam mempromosikan budaya Indonesia. “Pekerja migran Indonesia merupakan duta budaya kita di luar negeri. Selain kemampuan mereka dalam bidang pekerjaan, mereka juga harus bisa menunjukkan identitas dan nilai-nilai budaya Indonesia. Ini adalah bagian dari proses transfer knowledge, di mana mereka tidak hanya belajar dari negara tujuan, tetapi juga membawa pengetahuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut mendapatkan apresiasi besar dari para mahasiswa, yang melihat bahwa kuliah umum ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang dunia kerja, tetapi juga memberikan perspektif yang lebih luas mengenai peran mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki kontribusi penting dalam kancah internasional. Kuliah umum ini juga menjadi kesempatan bagi Menteri Karding untuk lebih mendalami isu-isu yang dihadapi oleh pekerja migran Indonesia, termasuk tantangan yang dihadapi dalam perlindungan dan pemberdayaan mereka di luar negeri. Beliau menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk memberikan bekal yang cukup kepada para pekerja migran agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan mengurangi potensi permasalahan yang sering muncul.
Sekretaris Daerah Kepulauan Riau, Drs. H. Adi Prihantara MM, turut hadir dalam acara ini dan memberikan sambutan singkat. Dalam pesannya, beliau mengungkapkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan institusi pendidikan dalam menciptakan program-program yang dapat mendukung perkembangan pendidikan vokasi serta perlindungan pekerja migran. “Pekerja migran adalah aset negara yang harus dihargai dan dilindungi. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa mereka mendapatkan pelatihan yang tepat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya.
Setelah kuliah umum selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara Menteri Karding, Sekretaris Daerah, Ketua Pembina Yayasan Vitka, dan para peserta kuliah umum. Sebagai tanda penghargaan, Menteri Karding juga menerima plakat dari pihak yayasan, yang diserahkan langsung oleh Bapak Dr. H. Asman Abnur. Penyerahan plakat ini menjadi simbol terjalinnya hubungan yang baik antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat, dalam rangka mewujudkan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia.
Acara ini berakhir dengan penuh antusiasme, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir. Banyak mahasiswa yang merasa termotivasi untuk lebih giat belajar dan mempersiapkan diri agar dapat menghadapi tantangan dunia kerja global, terutama dalam sektor pekerja migran. Kuliah umum ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi memainkan peran penting dalam menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas dan siap bersaing di kancah internasional. Diharapkan, dengan semakin terbukanya wawasan mengenai peran penting pekerja migran dan pendidikan vokasi, generasi muda Indonesia dapat lebih siap untuk berkarir di luar negeri sekaligus membawa kebanggaan dan budaya Indonesia ke mancanegara.