Pandemi COVID-19 yang mulai merebak di kuartal pertama 2020 nyatanya masih terus berlangsung hingga akhir tahun. Lantas, seperti apa perkembangan dari sektor pariwisata dalam dan luar negeri?
Sejak awal pandemi merebak di berbagai negara, sektor pariwisata terpaksa dipukul mundur untuk sementara waktu demi memutus rantai penyebaran virus. Bagaimana tidak? Destinasi wisata menjadi tempat yang rawan terjadinya cluster baru seiring banyaknya orang yang berkunjung. Demi menjaga eksistensi sektor pariwisata, berbagai regulasi dan kebijakan pun mulai diterapkan.
Kali ini, Batam Tourism Polytechnic akan membagikan sedikit gambaran dari sektor pariwisata baik dalam maupun luar negeri, khususnya di penghujung tahun 2020.
1. Sektor Pariwisata: Program Book Now Travel Later
Ketidakpastian akibat pandemi membuat Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia menyiapkan program Book Now Travel Later. Program ini mengusung misi agar masyarakat dapat memesan tiket ataupun hotel sekarang, tetapi jalan-jalan kemudian.
Dalam menyukseskan program ini, pemerintah telah bekerja sama dengan agen perjalanan, hotel, hingga maskapai penerbangan. Book Now Travel Later digagas demi membantu para pelaku industri pariwisata domestik keluar dari masa sulit. Dengan harapan, sektor pariwisata tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Wajib Rapid Antigen Sebelum Memasuki Beberapa Kota
Pemerintah pusat per 18 Desember 2020 telah mengubah aturan perjalanan yang sebelumnya mewajibkan dengan rapid test antibodi menjadi rapid test antigen. Syarat ini berlaku bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dengan moda transportasi kereta api dan pesawat.
Kebijakan ini dibuat oleh pemerintah demi menekan laju penyebaran COVID-19 pada saat libur natal dan tahun baru (nataru) 2021. Terbitnya kebijakan ini dari pemerintah pusat, lantas membuat beberapa pemerintah daerah juga menerapkan wajib rapid test antigen sebelum memasuki wilayahnya. Beberapa diantaranya ialah DKI Jakarta, Malang, Bali, hinnga D.I. Yogyakarta.
Khusus untuk wilayah Bali sendiri, selain penerapan wajib rapid test antigen bagi perjalanan darat, untuk perjalanan udara wajib menunjukkan hasil tes swab atau PCR. Kebijakan secara mendadak ini lantas membuat ratusan ribu wisatawan membatalkan perjalanannya. Bahkan diperkirakan refund wisatawan yang hendak berkunjung ke Bali mencapai Rp 317 miliar.
3. Sektor Pariwisata: Wisatawan Mancanegara Turun Tajam
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa jumlah turis asing yang berwisata ke Indonesia turun drastis apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia hanya sebanyak 158,2 ribu orang di Oktober 2020. Angka ini jelas turun sebesar 88,25% jika dibandingkan dengan Oktober 2019.
Pandemi COVID-19 yang masih menyebar di berbagai negara, khususnya Indonesia, menjadi penyebab utama rendahnya turis asing yang berkunjung. Mengingat di Indonesia sendiri, jumlah kasus positif masih terus mengalami peningkatan setiap harinya.
4. Penerapan Lockdown di Sejumlah Negara
Untuk menghindari lonjakan wisatawan akhir tahun, beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown pada akhir tahun 2020. Jerman mulai menerapkan lockdown nasional terhitung sejak tanggal 16 Desember 2020 dan akan berakhir di tanggal 10 Januari 2021.
Sebelumnya, Jerman telah menerapkan kebijakan lockdown parsial pada sejumlah negara bagian. Akan tetapi pada akhir tahun, para pemimpin negara bagian Jerman sepakat untuk melaksanakan lockdown secara nasional.
Selain Jerman, Belanda juga memutuskan untuk lockdown selama lima pekan sejak 15 Desember 2020 hingga 19 Januari 2021. Masyarakat Belanda juga dihimbau untuk tidak melakukan perjalanan mancanegara hingga Maret 2021.
Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk menerapkan larangan masuk bagi warga negara asing pada 1-14 Januari 2021. Kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada 28 Desember silam.
Itu dia beberapa informasi terkini dari sektor pariwisata pada kuartal terakhir tahun 2020. Meskipun tengah mengalami penurunan yang signifikan, sektor pariwisata akan dapat berangsur pulih dari waktu ke waktu.
Jadi, buat kamu yang tertarik dan ingin melanjutkan pendidikan tinggi di bidang pariwisata, yuk bergabung dengan keluarga besar Batam Tourism Polytechnic! Kunjungi website BTP dan lakukan pendaftaran dengan klik di sini!