Pengembangan pariwisata merupakan sektor penting bagi pembangunan suatu daerah. Dengan adanya kegiatan pariwisata di suatu daerah maka daerah- daerah yang memiliki potensi dasar pariwisata akan dapat lebih mudah berkembang dan maju. Tidak terkecuali dengan sektor pariwisata yang ada di Kepulauan Riau yang sebenarnya memiliki banyak potensi untuk menjadi obyek wisata yang baik. kali ini, bersama Universitas Pelita Harapan, Polikteknik Pariwisata melakukan kerja sama dalam penelitian Pemanfaatan Kawasan Pesisir Kota Batam.
Pada Tanggal 16 November, Tim Peneliti dari dari S2 Magister Pariwisata Universitas Pelita Harapan berkunjung ke kota Batam dalam rangka kolaborasi penelitian terkait pemanfaatan kawasan pesisir kota Batam yang berkelanjutan : potensi dan peluang bagi masyarakat lokal. mereka hadir selama 3 hari terjun langsung melihat salah satu obyek wisata pesisir yang berpotensi menjadi daerah wisata yang unggul.
Di hari pertama, Selasa, 16 November 2022, tim peneliti S2 Magister Pariwisata UPH bersama tim S2 Magister Terapan Pariwisata Politeknik Pariwisata Batam mengadakan kunjungan ke Pulau Lance. disambut oleh salah satu penggiat pariwisata Pulau Lance, yaitu Bapak Susanto yang merupakan salah satu putra daerah kelahiran Pulau Lance. beliau mengajak tim dari UPH dan BTP untuk makan siang dengan hasil tangkapan langsung dari nelayan Pulau Lance seperti Gonggong, Kerang Kipas dan masih banyak lagi. Susanto juga menceritakan tentang visi dan misi pariwisata yang akan dilaksanakan di Pulau Lance.
Pulau Lance adalah salah satu pulau yang terletak tidak jauh dari ikon Pulau Batam yaitu Jembatan 1 Barelang. Pulau Lance merupakan bagian dari kecamatan Tembesi, Batam. Diperkirakan jumlah warga di Pulau ini berkisar 49 anggota keluarga. Meski Pulau Lance telah dialiri listrik, namun aliran listrik hanya berlangsung dari pukul 18.00 – 23.00 WIB yang semestinya belum cukup untuk mobilitas warga yang ada di Pulau Lance, ujar Susanto.
Di hari kedua, 17 November 2022, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan Focus Group Discussion. Kegiatan ini diadakan di Natuna Function Room, Politeknik Pariwisata Batam. Mengundang seluruh stakeholder pariwisata yaitu Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Batam, Ketua Asosiasi Tour & Travel Organization, serta perwakilan dari penggiat pariwisata masing-masing daerah. Di acara kali ini, mereka berdiskusi dan memberikan banyak masukan mengenai pengembangan pariwisata terutama di daerah pariwisata pesisir.
Setelah kegiatan FGD, tim UPH dan BTP mengadakan kunjungan ke obyek wisata Mangrove Pandang tak Jemu yang terletak di kecamatan Nongsa, Batam. Bertemu dengan Pak Gery, yang merupakan pengelola Mangrove Pandang tak Jemu, beliau memaparkan kondisi dari obyek wisata yang ia kelola mulai dari jumlah wisatawan, perkembangan jumlah pengunjung, hingga kendala yang ada pada obyek wisata yang beliau kelola.
Di hari akhir, Jumat, 18 November 2022, tim peneliti UPH dan BTP mengadakan kunjungan di salah satu pulau yang akan dijadikan sebagai daerah wisata alam yaitu Pulau Ngenang. Disini mereka bertemu dengan bapak Hendri sebagai pengelola wisata pulau Ngenang. Pulau yang dapat dijangkau dengan kapal pompong ini merupakan salah satu daerah penghasil kain tenun dan kain batik batam yang cukup terkenal.
melalui kolaborasi penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan rencana yang penting bagi perkembangan wisata daerah pesisir yang ada di kota Batam.