

Politeknik Pariwisata Batam (BTP) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Kreasi Produk Makanan Berbahan Dasar Sagu untuk Meningkatkan Daya Saing di Pasar di Pulau Ngenang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah sagu menjadi produk makanan inovatif yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus mendukung penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis pangan lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Kuliner dan Manajemen Tata Hidangan BTP. Tim yang terlibat dalam pelatihan ini terdiri dari Rosie Oktavia Puspita Rini, M.M.Par., Miratia Afriani, S.ST., MH., Dewi Aurora Mikasari, M.M., serta mahasiswa Kamelia Santika dan Hans Steven Sihombing.
Pelatihan ini diawali dengan sesi pengenalan tentang sejarah dan manfaat sagu sebagai bahan pangan lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan wawasan mengenai cara memanfaatkan sagu secara lebih optimal untuk menghasilkan produk bernilai tambah yang dapat bersaing di pasar. Para instruktur menjelaskan bagaimana sagu, yang selama ini dijual dalam bentuk mentah, dapat diolah menjadi aneka makanan ringan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Setelah sesi pengenalan, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi memasak produk olahan sagu. Instruktur dari BTP menunjukkan teknik dasar pengolahan sagu dengan berbagai metode, seperti pemanggangan dan penggorengan, serta bagaimana cara menciptakan variasi rasa yang menarik bagi konsumen. Peserta diberikan kesempatan untuk mencoba langsung teknik memasak tersebut di bawah bimbingan instruktur, sehingga mereka dapat memahami langkah-langkah produksi dengan lebih baik.
Selain pelatihan teknis memasak, sesi berikutnya berfokus pada pengemasan dan pemasaran produk. Masyarakat diajarkan bagaimana cara mengemas produk olahan sagu dengan lebih menarik agar memiliki daya tarik di pasar. Para instruktur memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran yang efektif, termasuk bagaimana membangun brand produk lokal agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Sesi ini juga mencakup diskusi mengenai tantangan dalam pemasaran produk berbasis sagu serta bagaimana cara mengatasi kendala yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM. Setelah seluruh rangkaian pelatihan selesai, peserta diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan hasil olahan mereka dan mendapatkan evaluasi dari tim instruktur.
Melalui pelatihan ini, masyarakat Pulau Ngenang kini memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengolah sagu menjadi produk bernilai tinggi. Hal ini tidak hanya meningkatkan potensi ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan serta memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional kepada pasar yang lebih luas.
Selain manfaat bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata peran Politeknik Pariwisata Batam dalam mendukung pemberdayaan UMKM serta memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju industrialisasi berbasis pangan lokal di Pulau Ngenang, dengan dukungan lebih lanjut dari pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Penulis: Arina Luthfini Lubis