

Batam – Dalam upaya memperkuat ekosistem pariwisata Batam dan Kepulauan Riau secara menyeluruh, berbagai asosiasi pariwisata dan pemangku kepentingan pendukungnya berinisiatif menyelenggarakan Meeting Inisiasi Penguatan Batam Tourism Promotion Board (BTPB). Pertemuan ini menjadi langkah awal menuju integrasi promosi pariwisata yang lebih massif, terstruktur, dan kolaboratif lintas sektor.
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari asosiasi dan lembaga strategis, antara lain: Association of the Indonesian Tour & Travel Agency (ASITA), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), Asosiasi Wisata Bahari Indonesia (APABRI), Asosiasi Spa Indonesia (ASPI), Persatuan Golf Indonesia (PGI), Pengelola Pelabuhan Batam, serta unsur akademisi pariwisata yang diwakili oleh Batam Tourism Polytechnic melalui kehadiran Bapak Supardi, S.Pd., MM selaku Kepala Unit Pusat Unggulan Bisnis.
Dalam diskusi yang berlangsung dinamis dan terbuka tersebut, seluruh peserta menyepakati pentingnya pembentukan dan penguatan Batam Tourism Promotion Board sebagai badan promosi yang berfungsi sebagai simpul koordinasi antar pelaku industri pariwisata. BTPB ke depan diharapkan dapat mengakomodasi kepentingan seluruh unsur 3A – Amenitas, Atraksi, dan Aksesibilitas, serta mendukung implementasi regulasi-regulasi strategis yang mampu menjawab kebutuhan dan tantangan promosi pariwisata Batam secara global.
Tidak hanya sebagai forum koordinatif, BTPB juga akan diarahkan untuk merancang strategi promosi yang berkelanjutan dan berbasis data, termasuk pemanfaatan media digital, kolaborasi dengan platform global, serta integrasi event pariwisata yang saling memperkuat antara satu destinasi dengan lainnya di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.
Salah satu poin penting dari meeting ini adalah penyusunan rekomendasi resmi yang akan diajukan kepada Komisi II DPRD Kota Batam dan Pemerintah Kota Batam. Rekomendasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan kebijakan yang lebih konkret, dengan harapan melahirkan regulasi pendukung yang kuat bagi pengembangan dan promosi pariwisata daerah secara komprehensif.
Perwakilan dari Batam Tourism Polytechnic, Bapak Supardi, menyampaikan bahwa keterlibatan lembaga pendidikan vokasi pariwisata dalam forum seperti ini sangat krusial. “Peran akademisi tidak hanya dalam menyiapkan SDM yang kompeten, tetapi juga dalam merancang strategi promosi dan inovasi berbasis riset yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap daya saing destinasi Batam di kancah nasional dan internasional,” ujarnya.
Selain sebagai wadah diskusi, kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi bersama bahwa kemajuan pariwisata tidak hanya bertumpu pada pengelolaan destinasi, namun juga pada seberapa kuat koordinasi lintas sektor dijalankan. Melalui BTPB, berbagai pihak dapat bergerak dalam satu visi promosi terpadu yang berkelanjutan dan menjawab tantangan pasar pariwisata modern.
Ke depan, Batam Tourism Polytechnic menyatakan kesiapan untuk terus berperan aktif, tidak hanya dalam pengembangan SDM pariwisata melalui jalur pendidikan vokasi, tetapi juga dalam mendukung implementasi kebijakan, riset pasar, pelatihan industri, hingga menjadi think-tank strategis dalam pengembangan pariwisata Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau secara menyeluruh.
Penulis: Arina Luthfini Lubis