Sebagai langkah awal dalam rencana pengembangan Desa Wisata Tanjung Hutan, delegasi dari Politeknik Pariwisata Batam bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tanjung Hutan menggelar kunjungan studi tiru ke Ekowisata Pandang Tak Jemu Bakau Serip. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan ekowisata yang telah sukses diterapkan di Bakau Serip, sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan pengelola destinasi wisata.
Kunjungan ini berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024, setelah rangkaian acara dari Politeknik Pariwisata Batam. Delegasi terdiri dari beberapa tokoh penting, yakni Dr. I Wayan T. K. P., M.M Par, dosen dari Prodi Manajemen Divisi Kamar Politeknik Pariwisata Batam; Kepala Desa Tanjung Hutan, Bapak Arpandi, S.IP; serta pengelola Ekowisata Pandang Tak Jemu, Bapak Gary D. Semit.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sambutan dari pihak pengelola Ekowisata Bakau Serip, yang memberikan pemaparan singkat mengenai sejarah dan konsep ekowisata berbasis lingkungan yang diterapkan di kawasan tersebut. Para peserta kemudian diajak berkeliling kawasan mangrove untuk melihat langsung praktik pengelolaan ekowisata, termasuk infrastruktur yang ramah lingkungan, program pelestarian ekosistem mangrove, serta keterlibatan masyarakat setempat dalam mendukung destinasi wisata ini.
Dalam kunjungan ini, para delegasi fokus mempelajari berbagai aspek penting dalam pengelolaan ekowisata, mulai dari perencanaan, operasional, hingga strategi pemasaran. Dr. I Wayan T. K. P., M.M Par, menjelaskan bahwa pengalaman dari Ekowisata Bakau Serip memberikan wawasan berharga untuk pengembangan Desa Wisata Tanjung Hutan. “Ekowisata Bakau Serip menunjukkan bagaimana harmoni antara pelestarian lingkungan dan pengelolaan wisata dapat berjalan beriringan. Ini menjadi inspirasi besar bagi kami untuk menerapkan pendekatan serupa di Desa Wisata Tanjung Hutan, terutama dalam mengembangkan daya tarik wisata berbasis alam yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Hutan, Bapak Arpandi, S.IP, menekankan pentingnya pembelajaran ini untuk meningkatkan daya saing desa wisata yang dipimpinnya. “Kami sangat mengapresiasi sambutan hangat dari pengelola Bakau Serip serta kesediaan mereka berbagi pengalaman. Kami optimis, dengan menerapkan konsep-konsep yang relevan, Desa Wisata Tanjung Hutan dapat berkembang menjadi destinasi unggulan yang membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal,” tuturnya.
Di akhir kunjungan, delegasi dari Desa Wisata Tanjung Hutan menyampaikan harapan agar sinergi antara Politeknik Pariwisata Batam dan Ekowisata Bakau Serip dapat terus berlanjut dalam bentuk program pelatihan atau pendampingan. Diskusi informal dan sesi foto bersama di tengah keindahan mangrove menjadi penutup yang hangat untuk kunjungan ini. Dengan studi tiru ini, Desa Wisata Tanjung Hutan diharapkan dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik yang sesuai dengan potensi lokalnya. Program pengembangan ke depan akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta peningkatan daya tarik wisata berbasis alam yang berkelanjutan.
Penulis: Arina Luthfini Lubis